Selain banyak manfaat madu yang berguna untuk menjaga kesehatan tubuh karena sebenarnya hampir tidak ada efek samping dalam mengkonsumsi madu jika sesuai dengan takaran. Tetapi disamping manfaatnya harus diperhatikan pula apa saja yang harus diwaspadai dari mengkonsmsi madu terutama saat dikonsumsi untuk anak balita. Bahkan dari sebuah penelitian dalam bidang pangan, ternyata penggunaan madu dikecualikan untuk anak di bawah 1 tahun.
Menurut Dr. Arianti Widodo, SpA, Kandungan Clostridium Botulinum atau Botulinum Toxin dalam madu memiliki efek yang berpotensi merusak tubuh anak di usia bayi. usia bayi di bawah 1 tahun masih belum mampu menerima reaksi yang ditimbulkan dari senyawa ini, karena senyawa tersebut berperan melumpuhkan otot-otot dan memiliki efek botoks untuk menghilangkan kerutan di wajah. Akibat yang ditimbulkan bisa terjadi kejang otot, seperti otot paru – paru.
Berdasarkan peringatan dari Food Standards Agency (FSA), madu mengandung spora botulisme yang bisa menyebabkan penyakit serius bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan. Anak-anak di bawah usia satu tahun tidak memiliki kemampuan untuk melawannya. Dalam hal ini, anak usia di bawah satu tahun juga sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi madu, terutama madu murni yang belum dipasteurisasikan untuk mencegah terjadinya alergi dan efek buruk lainnya.
Saat anak sudah berada pada usia diatas 1 tahun atau minimal usia 2 tahun, anak bisa di berikan madu dengan takarn yang tepat dan tidak berlebihan. Tetapi usahakan untuk tidak memberikan madu murni kepada anak, karena untuk menghindari timbuknya efek penyakit dari bakteri Clostridium Botulinum. penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini jarang terdiagnosa, tetapi dapat menyebabkan kematian pada bayi. Hal ini dipaparkan oleh Robert Koch Institut Berlin dan Oesterreichische Gesellschaft für Ernährung.
Artikel keren lainnya: