Dunia Perkembangan anak - Bagaimana televisi menjadi tontonan yang akhirnya menjadi panutan sehingga apa yang ada di televisi biasanya akan cendrung ditiru oleh anak. Sehingga secara tidaklangsung televisi sudah menjadi sahabat anak kita secara passif. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian kita sebagai orang tua. Media komunikasi saat anak jaman sekarang pasti akrab dengan televisi apalagi dunia sosial. Sebagai orang tua kita perlu cemas saat anak anda bermain sebagai alternatif hiburannya adalah dengan menonton telivisi.
30-35 jam perminggu rata-rata jumlah jam saat menonton tervisi hal ini menurut sebuah sumber. Angka ini dapat dikatakan cukup tinggi. Jika televisi bisa sebagai sarana belajar bagi anak maka dampaknya memang tidak buruk. Bagaimana menyiasati Agar Televisi Menjadi Sahabat Anak Anda dari tayangan yang memang cocok ditonton oleh anak-anak. Tetapi sungguh diSayangkan, tayangan di televisi tidak semua diperuntukan bagi anak-anak.
Minimal anak menonton terlevisi adalah 21 jam dalam seminggu atau 3 jam sehari pada anak di usia 7-11 tahun. HAl ini menurut direktur parenting and family support center of university of Queensland, Australia. Prof matt sanders. Sementara itu, untuk anak usia 12 tahun, dia menyarankan maksimal 1 jam sehari dan sedikit lebih lama pada akhir pekan. Tentunya hal ini tidak mudah diterapkan di indonesia. Anak-anak Indonesia tidak memiliki tayangan berkualitas yang benar-benar cocok. Beberapa terobosan untuk tayangan anak-anak memang sudah dihasilkan tetapi posisinya masih belum mencukupi.
Mau tidak mau anda sebagai orang tua tidak bisa tinggal diam. Sanders menyarankan perlunya rencana pangaturan menonton program televisi bagi sang buah hati. Usahakan selalu luangkan waktu untuk mendampingi anak anda saat ia menonton televisi, sembari menerangkan hal-hal baik kepadanya. Selain itu, anda bisa melihat bakat dan potensi anak anda dari setiap tayangan yang diinginkannya,atau komentarnya mengenai tayangan ditelevisi.
Coba selalu untuk menerangkan makna dan pesan yang terkandung dari setiap tayangan televisi. Selalu terangkan bahwa kehidupan nyata berbeda dengan yang ada di televisi. Apabila kita bekerja sehingga waktu yang tersedia sedikit ketika bersama anak, cobalah tanya acara terlevisi apa yang sudah dia tonton, biarkan sang anak bercerita, selain melatih kejujuran,anak juga dilatih untuk terbuka dengan orang tua.
Bukan hanya pendampingan, penempatan televisi di kamar anak juga patut dipertimbangkan. Taruh saja diruang keluarga agar tontonannya bisa diawasi, selain itu batasi waktunya agar tidak terlalu lama menonton televisi dan mengangu jadwal belajar serta bermainya.
Tanyangan televisi berbahaya bukan saja pada tayangan film.Iklan juga terkadang bisa memberikan pengaruh buruk seperti sifat konsumtif. Apabila sang anak mulai merengek minta sesuatu yang diiklankan, sebaiknya mulai menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Cobalah untuk menyampaikan pikiran anda apabila ada siaran atau iklan yang tidak pantas tersebut melalui media massa atau langsung ke produsen produk tersebut.
Yuk Siasati Bagaimana Agar TV Menjadi Sahabat Anak Anda !!, bila anda menggunakan televisi berbayar, tentunya akan lebih mudah mengatur jadwal menonton televisi sang anak. Anda juga bisa menggunakan parental control agar sang anak tidak bisa melihat tontonan yang tidak sesuai dengan umurnya. Anda juga bisa memilih beberapa tanyangan yang memang cocok dengan umur anak anda. Menyediakan DVD yang sesuai dengan umur anak anda bisa jadi solusi alternative yang baik agar TV menjadi sahabat anak kita.
Artikel keren lainnya: