Rabu, 01 Maret 2017

Benarkah Kebiasaan Gigit Kuku dapat Menurunkan IQ Anak !?

Kesehatan Anak - Kebiasaan anak menggigit kuku biasanya didasari oleh emosi yang sering kali ditunjukan ketika anak menggigit hal ini merupakan ekspresi yang ingin diwujudkannya, salah satu adalah rasa ingin tahu, bosan, menghilangkan stres bahkan situasi yang membuatnya gugup. Beberapa orang tua berusaha mengoptimalkan anak agar tumbuh cerdas dan kreatif dengan membiarkan kebiasaan ini pada anak-anaknya, hal dianggap merupakan respon alami dari tubuh anaknya terhadap situasi tertentu. Dalam semua kemungkinan, anak anda akhirnya akan berhenti sendiri, tetapi apabila kebiasaan ini lebih sering dilakukan oleh anak ketika menonton tv atau disela-sela kegiatannya, sebaiknya anda dapat melakukan pencegahan.
Benarkah Kebiasaan Gigit Kuku dapat Menurunkan IQ Anak !?

Nah bagaimana cara agar anak tidak gigit jari sehingga anak dengan sendirinya menghilangkan kebiasaan menggigit kuku tersebut !?

Lembaga Kesehatan Amerika menyatakan bahwa kebiasaan akibat sering menggigit kuku sebagai ciri-ciri gangguan obsesif kompulsif atau (OCD), yang berhubungan dengan rasa cemas yang dihadapi seseorang sehingga menyebabkan melakukan kebiasaan yang berulang-ulang dalam meredam kecemasan yang dialaminya. Bahkan, anda perlu mengkhawatirkan kebiasaan anak anda yang menggigit kuku apalagi bila kulit jarinya hingga terkelupas dan berdarah, salah satunya dikhawatirkan anak anda mengalami kecemasan berlebih sehingga membutuhkan dokter anak atau psikolog dalam penanganannya. 

Dalam beberapa kasus akibat kebiasaan menggigit kuku yang lebih parah, anak-anak tidak saja menggigit kukunya untuk menghindari kecemasan akan tetapi pensil, pulpen dan lain lainnya.Salah satu penelitian yang pernah dilakukan di Rusia mengatakan bahwa kebiasaan menggigit kuku dapat mengganggu intelegensi anak. Anak-anak akan beresiko besar mengalami keracunan, salah satunya adalah keracunan timah yang sering kali menumpuk pada kuku ketika anak-anak bermain di dalam rumah ataupun diluar rumah.

Paparan dari timah akan masuk ke dalam tubuh sehingga mempengaruhi perkembangan anak-anak, hal yang dikhawatirkan apabila kebiasaan ini berlanjut adalah terjadinya kerusakan sistem saraf. Selain itu kebiasaan menggigit kuku yang menyebabkan kutikula mengelupas akan menyebabkan infeksi luka dan kuku sehingga membuat kuku tidak sehat. Penting sekiranya peranan orang tua dalam membantu anak dalam mengatasi kebiasaan anak menggigit kuku, sehingga meminimalisir paparan timah di dalam tubuh. 

Hal yang harus anda ketahui bahwa tinggi rendahnya timah di dalam tubuh akan tergantung pada lingkungan. Apabila rumah anda berada di pinggir jalan yang berdebu maka akan meningkatkan resiko timah mengendap di dalam kuku, tidak saja itu zat yang berada di dalam beberapa mainan seperti cat harus anda perhatikan agar memperkecil resiko paparan timah ke dalam tubuh anak anda. Terpenting adalah membiasakan untuk mencuci tangan setelah bermain. 

Selain dapat mempengaruhi intelegensi karena adanya beberapa zat menempel di kuku, kebiasaaan menggigit kuku akan berkontribusi mengakibatan infeksi pada kulit, memperburuk kondisi kuku, kemudian meningkatkan resiko flu dan juga infeksi lainnya yang disebabkan oleh kuman dari kuku yang masuk ke dalam mulut. Dengan demikian, sebagai orang tua sebaiknya senantiasa membiasakan kebiasaan baik dan mengurangi kebiasaan buruk anak dari sejak dini merupakan langkah sehat menghentikan kebiasaan gigit kuku.

Hal ini berhubungan dengan pengaruh dari kebiasaan yang diterapkan sejak kecil terhadap kondisi kesehatan anak di masa yang akan datang. Kenali pula apa penyebab anak anda memiliki kebiasaan buruk untuk menggigit kuku, salah satunya dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan dalam mengekspresikan kecemasaan jiwa anak, kemudian yang paling penting adalah menjaga kebersihan dan kesehatan kuku. Biasakan untuk rutin memotong kuku anak anda dan mencuci tangan setelah melakukan kegiatan sebelum mengambil makanan untuk mencegah kuman dan zat berbahaya masuk ke dalam tubuh.